Monday, October 18, 2010

[Journey] Phuket - A Land of Smile - Part 2

lanjutan 
Day 3 – City Tour Time 


Bangun pagi badan kami terasa sakit semua, rasanya masih ingin bermalas-malasan, toh city tour kami baru mulai jam 1 siang. Ups tapi kami harus sarapan.  Menunya masih sama seperti kemarin. Tapi porsi kami bertambah, bukan untuk dimakan pagi itu juga, tapi untuk dimasukkan tas saat tiada waiters mengamati kami. Hihihi jatah makan siang J. Usai sarapan, kami kembali ke kamar, berkemas dan tidur-tiduran lagi. Mendekati waktu makan siang kami mandi dan cek out. Tepat jam 2, tour kami datang. Lho kok jemputnya pakai Avanza, bukan bis seperti yg kami lihat kemarin, lhow kok cuma kami berdua, dan memang hanya kami berdua, haiaaa pantes seorang THB1000, ini sih sama aja sewa mobil.  Supir merangkap guide kami memperkenalkan diri  sebagai “Pyour” setidaknya itulah yg terdengar di kuping kami. Susah yah namanya. 

Tujuan pertama ke Karon View Point, dari atas bukit kita melihat lekuk-lekuk pantai Karon-Kata-Rawai yg berdampingan, Subhanallah indahnya ciptaan Mu.  Di atas sini langit masih terang benderang, begitupun di tiga pantai tadi, tapi awan gelap menggantung di pulau kecil yg berada tidak jauh dari Kata. Wah hujan deras tuh. Usai jeprat jepret kami langsung menuju tempat kedua, Big Budha, dari jauh sudah terlihat Sang Budha bertengger gagah diatas bukit, tapi tak lama kemudian tertutup oleh awan gelap, yahh hujan. 


 -- view from Karon view point --



 -- Chalong Temple --

Sambil berpayung ria kami berfoto dengan latar belakang Big Budha yg ternyata masih on development. Beda dengan Big Budha di Hongkong yg dibalut besi baja, di Phuket ini Big Budhanya berbalut marmer, kebayang khan betapa ribet nyusun-nyusun pas lekukannya. Perjalanan dilanjutkan ke Chalong Temple, temple tertua dan tercantik di Phuket. Kalau tadi di Big Budha hujan, disini panasnyaahh minta ampun. Di area Chalong Temple ini ada dua bangunan, yg satu khusus untuk berdoa, yg satu untuk turis. So, kita cuma bisa masuk yg untuk turis aja. Bangunannya mirip-mirip lah dengan temple aslinya, di dalamnya ada puluhan patung Sang Budha dalam berbagai posisi. Rupanya tiap posisi itu digunakan untuk berdoa di hari yg berbeda, misal Sang Budha dengan telapak tangan kanan menghadap ke depan digunakan untuk berdoa di hari Selasa.  

Karena kami mulai kelelahan dan kepanasan, Pyour mengajak kami ngadem dulu, tea break di Wang Talang assesories centre. Semacam mall dua lantai, lantai pertama berupa showroom perhiasan, dan lantai kedua menjual berbagai macam kerajinan (yg versi premium, semacam sarinah). Berhubung mahal-mahal, aku dan Sisca melihat-lihat saja dan membujuk Pyour untuk ke coffee shopnya. Di coffee shop kami disuguhi thai tea (mirip tea tarik yah) dan roti unyil sepiring. Tandas seketika, selain lapar dan doyan maksudnya juga biar cepet lanjut ke tujuan berikutnya ;). 

Next stop, Cashew Nut Factory, tempat pengolahan dan penjualan kacang mede. Sebagian besar sih outlet penjualannya, hanya disudut belakang ada 3 mesin tradisional pengupas kacang mede, dan ada seorang wanita yg memperagakan cara penggunaannya, Hmm disini ginian aja jadi tujuan wisata yah, di Negara sendiri mau ada ratusan pengolahan kacang kita cuek-cuek aja yah, duuhh. Sore kian menjelang, Pyour mengajak kami bersegera menuju Promtep Cape, semacam bukit untuk melihat sunset, konon disini tempat terbaik untuk melihat sunset di Phuket. Kita bisa melihat matahari turun ke laut dari atas bukit, kata Pyour. Setibanya disana, kami terlongong, lhaa banyak betull pengunjungnya, again kayak Ancol pas liburan. Kebetulan awan gelap turun lagi, jadi sunsetnya ga keliatan, hiks, padahal ada couple yg lagi sesi foto priwed lhow, kasian deh gelap aja fotonya. Still, the best and the most romantic sunset view point I ever had, was Klapa Dreamland Bali. Don’t miss it, dude.


 -- Promtep Cape--

Sunset gagal, kami tidak terlalu kecewa, yg kami harapkan adalah makan malam kali ini wuenak, kan udah bayar mahal tournya.  Pyour membawa kami ke sebuah resto di dekat pantai Chalong, namanya PhongPhang, rupanya dia dulu marketing disini. Restonya sangat ramai meskipun tampilannya biasa banget, semua meja occupied. Tanpa lama menunggu 5 jenis hidangan tersaji di meja kami, aneka seafood plus sup tom yam. Wahh makan malam yg cukup mewah untuk kami, yg biasanya ngirit dengan alasan diet. Sambil bertukar cerita, Pyour memberikan kartunamanya, ehm ternyata namanya bukan Pyour, melainkan Sataporn panggilannya porn, tapi kok kayak porno, ganti nama deh jadi Paul, hahaha jadi kami salah dengar tooh.

Selesai makan, Paul mengantar kami ke Karon Princess hotel yg sudah kami book sebelumnya lewat agoda.com. Cek in langsung bobo.

Day 4 - James Bond Island/ Phang Nga Bay Tour

Jam 8 pagi kami dijemput di lobby hotel, langsung menuju dermaga Ao Por. Sambil menunggu keberangkatan, kami numpang ke toilet di toko penjual souvenir, tokonya sih biasa banget, beralas tanah, tapi toiletnya bersih banget, wangi pula, ini bedanya sama tempat kita. Sempat juga aku iseng membeli topi lebar sebelum kami dinaikkan ke tuk-tuk besar menuju kapal. Boatnya besar dan bertingkat, lantai bawah tertutup dan ber-AC, lantai atas open air tapi ada penutup atapnya. Hampir semua peserta tour memilih lantai atas, pingin nikmatin angin laut juga rupanya. Hoo ternyata makanan minuman juga tersedianya di lantai atas, ada satu meja panjang tempat tersajinya buah-buahan tropis dan minuman.  Berbeda dengan peserta tour ke Phiphi, peserta tour James Bond ini lebih bervariasi, lokal-asia-eropa-bahkan timteng. Kebetulan di sampingku adalah keluarga asal Iran, anaknya ganteng boo (later on baru tau kalau Sayan-nama si ganteng- itu bukan anak mereka, hanya teman seperjalanan aja, hallah penting ga sih cari tahu ;p). 

Pemberhentian pertama adalah Naka Island, yg seharusnya jadi tujuan terakhir. Pulau Naka ini pantainya landai dan pasirnya putih, disini peserta tour boleh berlatih kano ataupun berenang bebas di pantai. Kami berdua pilih latihan kano, heboh deh, judulnya cebur-ceburan n muter-muter ga jelas hihii. 



Balik lagi ke kapal, perjalanan dilanjutkan ke Panak Island, disini kami canoeing lagi, tapi ada pemandunya, soalnya masuk-masuk ke dalam gua. wow stalakmit stalaktitnya keren, batmannya juga banyak banget. airnya tenang dan meskipun warnanya hijau tapi bening. Selama di dalam gua, kami dilarang membuat kegaduhan, takut mengganggu para batman bobo.



Lanjut lagi, pemberhentian berikutnya Hong Island, lagi-lagi canoeing, ada masuk ke cave juga, yg bener-bener tipis atasnya hingga kami  harus tiarap agar tak terantuk. Hong Island ini mirip-mirip di Grand Canyon yah, tebing-tebing berlumut gitu, tapi ini dikelilingi lautan. Nah pas lagi canoeing di Hong Island ini aku baru nyadar si pangeran Iran ternyata genit, secara dia ngedipin mata gitu waktu perahu kami berpapasan, yeee maless.



Waktu sudah semakin siang, saatnya makan siang disajikan. Banyak sekali makanannya dan enak-enak, dominasi seafood pastinya, calamari dan tom yam soupnya mantap. Boleh nambah! yippie. Sambil makan awak kapal memainkan lagu-lagu dari CD, ndilalah ada keluarga Iran bawa CD lagu Iran, diputarlah itu CD, eh si pangeran Iran nari-nari kayak uler india. hedeh ganteng tapi kelakuan caur.
  -- with Iranian family --

Tujuan terakhir adalah James Bond Island, disini kita turun agak lama ke daratan, liat-liat perkampungan nelayan muslim dan juga lokasi syutingnya mas James Bond itu. Berhubung cika mendadak kedatangan tamu bulanan, keliling deh nyari "roti jepang" sekalinya ada yg jual harganya 100THB untuk 5 pcs saja. Geblek, mungkin dia tahu barang ini bener-bener dibutuhin. Hampir dua jam acara bebas kami disini. Peluit panjang berbunyi waktunya kembali ke kapal lagi.

Dalam perjalanan kembali ke Phuket kami melewati Panak Island tempat kami canoeing liat batman dalam gua, eh sekarang air lautnya sudah pasang, jadi guanya tertutup air laut, hanya terlihat celah kecil saja. Subhanallah, bisa gitu yah, terus batmannya gimana yah.
Kembali ke hotel matahari sore masih bersinar cerah, kami memutuskan untuk membersihkan badan di kolam renang hotel, eh kebetulan ada whirlpoolnya. Sambil menikmati pijatan air di kolam, kami ngobrol ngalor ngidul, untung ga ngomongin orang disekitar kolam, secara tak lama kemudian seorang wanita yg tadinya duduk di kursi malas pinggir kolam bersama pria bule mendekati kami dan menyapa dengan ramah "haiii dari jakarta yah, nginep disini juga?', hihihi orang Indo juga ternyata.. 

  -- Tuk Tuk  --
  -- Cute Jabrix --
  -- Karon Beach --
 
  -- Karon Princess hihihi --
Malam menjelang, belum bisa bersantai di kamar, kami harus ke Thavorn Grand Hotel di ujung pantai Karon, mencari informasi shuttle bus menuju Thavorn Grand di Phuket Town, ternyata jauh juga jalannya untung jogging track di tepi pantai aman dan nyaman. Hotelnya luas sekali, cenderung menyeramkan karena gelap dan agak tua, kaki mau lepas rasanya cari lobby mereka susah banget ketemunya. Akhirnya setelah ketemu lobby, menghadapi mbak-mbak yg judesnya minta ampun, kesimpulannya kalau kita ga nginep di Thavorn Karon ga bisa pakai shuttle itu, meskipun kami bersedia bayar, tetep ga boleh, iiihh pelita hati luu mba.
Jalan balik ke hotel, kaki terasa melayang, mampir ke kompleks pertokoan samping hotel kami, eeh ada pijat reflexi ala Thai, langsung deh dicobain, belum lama dipegang, aku dan sisca tidur pulas hahaha.
Day 5 - Hijrah ke Phuket Town
Hari ini bisa disebut hari terakhir kami di Phuket Island, soalnya besok balik ke Jakartanya flight jam 6 pagi boo, jadi pagi buta kudu cabcus ke airport. Usai sarapan, kami menyusuri pantai Karon foto-foto dan mencari taxi atau tuk-tuk yg bisa disewa menuju Phuket Town. Masih sempat menikmati kamar hotel yg nyaman sampai waktunya cek out jam 12 siang. Mayan jauh juga ke Phuket Town, taxinya Vios matic, ratenya minta 500THB, sepertinya mobil pribadi yg dijadikan taxi sih.
Sampai di hotel Thavorn Grand tempat kami menginap di Phuket Town (review hotel disini), kami melongo, ini hotel tinggi gede, tapi tuwir tak terurus. Usai tidur siang sejenak, kami jalan-jalan ke Robinson, makan di KFC, jajan banana ice cream di kedai pinggir jalan dan mencoba jajanan lokal mirip-mirip ketan urap. Mampir juga ke minimarket, beli roti-roti dan cemilan buat besok pagi. Langsung bobo deh.
Menjelang pulang dapet cobaan, pas antri cek in, pas banget beberapa orang di depan kita, eh sistemnya down, jadilah kita ga dapat nomor seat. Manyun liat orang-orang udah boleh boarding, kita harus nunggu dulu, ternyata kita justru dapet privilege boleh duduk di hot seat boo.. aiih senangnya, secara biasanya kalo mau dapet hot seat kudu nambah 75ribu khan.. paling depan deket pintu, tempat kaki luas bangettt.. hihi sungguh kesabaran itu membawa nikmat, kami berdua jadi makin percaya betapa Tuhan baik sama kita, emang selalu dikasih susah dulu, sedih degdegan, manyun tapi always happy ending.  keep the faith. Terima kasih Tuhan.
note :
  • Orang Thai terbiasa menulis dengan tulisan Thai, maka harap bersabar kalau mereka harus menulis dalam abjad romawi :) .. itu yg terjadi sewaktu sistem Air Asia down dan mereka harus menulis manual
  • Tour yg kami gunakan ke Phang Nga Bay : amazing canoeing, websitenya www.amazingcanoeing.com, email address: amazingcanoeing@hotmail.com
  • Meskipun namanya Phuket Town tetep aja jauh dari airportnya (1 jam), jadi lebih baik langsung aja dari Patong ke airport (2 jam perjalanan)

2 comments:

  1. selamat ya mpus, dah siap2 hanimun, jadi kapan hanimun nya? jadi kan sama pangeran iran itu kan?

    ReplyDelete
  2. Andre.. huahahaha geblekkkss.. jauhhh ciinn irann..

    ReplyDelete