Sunday, June 4, 2006

Ketika Gambar Dapat Berbicara


Ketika gambar dapat berbicara
Maka semua keindahan yang kau lihat
Adalah bukti dari ke-Esa-an Nya
Birunya laut, hijaunya tetumbuhan, mekarnya bunga
Tawa bahagia, persahabatan, persaudaraan

Sementara…
Kemuraman dan keburukan yang kau lihat
Pastilah ada campur tangan manusia yang merusaknya

Ketika gambar dapat berbicara
Seharusnya kita dapat memaknainya
Merasupi tiap detik waktu yang ternyata berharga
Dan mengisinya hanya dengan tawa, semangat dan cinta
Lihatlah, betapa muram sebuah gambar dengan gurat kesedihan

Dan betapa indah sebuah gambar yang melukiskan wajah nan ceria

Tuhan sangat mengerti kita
Tahu keterbatasan masing-masing kita
Karena Ia Sang Pencipta
Ketika kita berserah diri dan ikhlas
Maka tak akan ada lagi duka
Karena “Dia akan beri jalan saat tiada jalan
Karena “Dia hanya melibatkan kita sesuai keterbatasan kita

Banyak tempat indah yang kulihat
Beragam peristiwa menarik, just right in time
Saat aku harus terus belajar dan belajar
Menghargai dan mewarnai waktu yang tersisa
Dan sebaik-baiknya semampuku mengisinya
Hingga ku yakin tak ada lagi duka yang sia-sia kurasa

 ita, may 2006

pic 1: Ribka-Me-Sisca, a smile of our everlasting friendship
pic 2: Ajenk lagi interview napi di Nusakambangan yg nyesel bgt bunuh keluarganya

Saturday, June 3, 2006

[Journey] Digigit Monyet Pangandaran

Green Canyon - Pangandaran
26-28 May 2006
 
Hari Jumat itu aku kerja udah dengan setengah hati, secara gitu lho itu hari kejepit n kantor lain banyak yg libur.. sepanjang jam kantor bolak-balik ngerapiin barang-barang di ransel mungilku, maklum deh packingnya membabi-buta, as I just decide mo ikutan pergi last night at 11.00 pm hehe.. akhirnya jam pulangpun tiba, langsung meluncur ke gelael tebet tempat meeting point kami, ah ternyata Nana-Leo-Jimmy sudah tiba lebih dulu, belanja-belinji utk bekal n blezz cabut meninggalkan jakarta pas jam 07.00..
 
Thx to toll cipularang yg membuat perjalanan kami jadi lebih cepat, masih ditambah pula pemandangan indah kerlap-kerlip lampu di kota Bandung yg menghiasi sepanjang jalan sekitar Kopo hingga Tasik.. tak terasa cacing-cacing di perut mulai menggeliat, gue yg bercita-cita menghindari makan malam akhirnya tergoda juga mencomot beberapa butir tahu sumedang yg terasa sangat crunchy saat masih hangat.. donut yg dibeli di setopan karawang utk stok 2 hari pun tanpa sadar mulai digerogoti satu-persatu..
 
Di wilayah Ciamis, kami sempat mampir di sebuah resto sunda yg cukup nyaman, tumben masih ada yg buka malam buta begini pikir kami, makan gurame goreng dan kangkung yg baru dipetik, waah enak, sayangnya kangkungnya 1 porsi tuh cuma sepiring kecil, duhh ga nendang banget sihh.. perut kenyang, perjalanan kami lanjutkan dgn bersemangat, banyolan babak-3 pun dimulai.. sakhing semangatnya Jimmy jadi kehilangan spion kanannya, tersambar truk yg berpapasan.. untunglah mobil Jimmy diasuransi, jadi bukannya kasihan justru kecelakaan kecil ini jadi bahan celaan kami..
 
Sekitar jam 03.00 kami memasuki wilayah Pangandaran, sesuai saran Ajenk, kami memutuskan menginap di daerah Batu Karas.. tanpa banyak cingcong kami langsung tidur pulas.. sempat terbangun saat gempa terasa menguncang kamar hotel, NaNa dan Leo berteriak gempa, dan aku cuma menanggapi dengan setengah mengingau, 'ya udah kita keluar saja' .. tapi tak ada satupun yg keluar, mungkin selain lelah kami juga merasa aman karena atap hotelnya berupa daun lumpia, eh rumbia..
 
Jam 07.00 kami bergegas bangun dan sarapan nasi-ayam KFC yg dibeli di Jakarta.. seusai mandi, kami cek-out untuk melanjutkan perjalanan.. ditengah jalan, saat sibuk berfoto-foto bersama kerbau, Ibuku menelpon memberi tahu ttg gempa yg menimpa Yogya, inna lillahi wa inna illahi rajiun.. sambil berwanti-wanti jangan bermain di laut dll dll yang ku-iyakan saja.. badanku langsung lemas, teringat saudara-saudaraku di sana, belum lagi teringat ada teman-teman kami grup Jalan Bebas yang sedang berwisata kesana.. semakin lemas saat tak ada satupun nomor telpon yg tersambung.. sedikit lega saat ibunda mengabarkan lagi bahwa saudara-saudaraku selamat dan tidak ada yang terluka parah, hanya villa Omku di Pandak saja yang runtuh lantak.. semakin lega saat telpon berhasil tersambung dgn sahabatku Azhar dan ternyata teman-teman Jalan Bebas sudah dalam perjalanan pulang dari Yogya.. ahh terimakasih Tuhan..
 
 
Walau masih was-was, kami tetap menjalankan rencana kami menyusuri sungai Cijulang menuju Green Canyon siang itu, mulut terus komat-kamit mengucap doa untuk keselamatan kami serta ketabahan korban gempa dan juga sibuk mengunyah kerupuk.. ternyata wisata Cijulang ini cukup digemari banyak orang, ada 4 bis rombongan dari Toyota yg ikut meramaikan, membuat kami harus mengantri untuk naik perahu... jam 10.00 tibalah giliran kami berperahu menyusuri sungai, sinar matahari yg menyembul dari balik pepohonan rindang, memantul di kehijauan sungai Cijulang, so romantic.. saat perahu sudah terhalang batu dan kami tak bisa menyusuri sungai dng perahu lagi, kamipun berlompatan ke air berenang melawan arus sambil meniti tebing batu untuk menuju air terjun di hulu sungai.. its so amazing.. Subhanallah.. asyiknya lagi ternyata dari sekian banyak perahu yg berangkat cuma kami saja yang hari itu nekad berenang ke hulu, yg lainnya pasrah ikut perahu mutar balik saja.. jadi bener-bener tebing indah sepanjang sungai itu milik kami berenam (kami berlima plus pemandu hehe).. ternyata arusnya cukup kuat dan membuat aku yg tadi pagi sarapan sok imut (alias nasinya ga diabisin) jadi kehabisan tenaga, hampir saja terseret arus.. tapi sumpah, pemandangannya luar biasa.. beberapa kali kami berhenti meniti tebing untuk menikmati pemandangan sambil menjilati air bening yg mengucur terus menerus dari atas.. slurrp segarrr.. ditengah keasikan futu-futu tiba-tiba kulihat sesuatu terbang dari atas sana menuju diriku, kaget sekali pas sadar itu ular sepanjang siku, kontan saja aku berteriak.. ularrr.. hih ngeri.. ularnya sih tidak terlalu besar, tapi kalo dipatuk, lumayan, bye bye dunia..
 
 
Perjalanan balik lebih ringan karena kami hanya perlu berenang dengan kaki di depan dan mengikuti arus sungai, karena sudah tak sabar menjemput donut di perahu (laperr bangett boo, tau khan jeleknya gue kalo udah laper) aku pun nekad berada di depan, sampai tidak sempat mengamati lagi ada jeram menghadang di depan sana, dan aaahhhh byuur blub blub, hampir dua gelas air jeram itu terminum olehku hehehe ..
 
 
Puas bermain air di sungai Cijulang, kami melanjutkan perjalanan ke Pangandaran, tujuan utamanya makan seafood :-) .. tiba di pasar ikan kami langsung sibuk memilih penganan, akhirnya 1 kg tiram saus padang, 1/2 kg cumi saus tiram, ikan kuwe bakar pun menjadi pilihan kami.. dan dalam waktu 15 menit semua makanan itu tandas, hanya tersisa sedikit saja.. sambil menjilati tangan yg belepotan saus padang yg lezat dan menyeruput es kelapa yg seger buanget, kami memandangi pantai pangandaran yg sore itu tidak terlalu ramai... disebelah sana ada kerumunan orang, tengah memandangi hiu abu-abu yg berhasil ditangkap salah satu nelayan, cukup besar juga.. rasa kasihan bercampur ngeri membayangkan mulut sebesar itu mencengkeram kaki kita..hiiii... sepertinya hiu itu terdampar oleh arus gempa tadi pagi, dan langsung tertangkap oleh nelayan yg bersenjatakan tombak.. wow, kayak di pelem..
 
Sepoi-sepoi angin pantai membuat kami mengantuk dan mengingatkan kami utk mencari hotel, perlahan kami berjalan dan mencari hotel yg sempat direkomendasikan penjaga pintu area wisata, ternyata hotel itu untuk jam-jaman alias short time.. ya ampyuuun emang muke-muke kita muke mesum apa yak, berlima pula getuu.. untung akhirnya kami menemukan hotel yg cukup nyaman.. sehabis mandi, nonton extravaganza (teteup, aming forever ;p), kami berkeliling ke sekitar pantai mencari tempat yg enak untuk makan malam.. restoran cina jadi pilihan kami kali ini, sayang pesanan sup jagungku tak seperti yg ku harapkan..
 
saat di lidah sudah terbayang rasa cream soup, tiba-tiba yg muncul adalah sup sayur biasa plus jagung yg dipretelin.. olala.. kembali ke hotel ngobrol sejenak dan satu-persatu kami pun hanyut terdampar di pulau kapuk.. zzzz...
 
Minggunya, seusai sarapan nasi kuning kami langsung cek out dari hotel, hari itu rencananya kami akan mengunjungi cagar alam pangandaran. Saat melalui pasar di pantai timur, aku dan Nana tertarik melihat-lihat pakaian pantai yg dijajakan, ups ternyata mahal boo. Sambil menunggu para wanita berkeliling pasar, para pria ternyata punya inisiatif yg lebih bagus, mereka sudah mencarter kapal yg akan mengantar kami snorkeling. Good boyy..
 
Setengah deg-degan mengingat gempa di Yogya berasal dari laut selatan jawa ternyata tidak menyurutkan semangat kami untuk bermain di laut pagi itu, diawali dengan doa perahu pun mulai dikayuh hingga ke tengah. Snorkeling di pantai pasir putih ternyata cukup menyenangkan, walaupun terumbu karang sudah banyak yg rusak dan arusnya cukup kuat tapi ikan-ikannya buanyaak sekalee. Lelah snorkeling, kami melanjutkan perjalanan menyusuri pantai dengan perahu. Lumayan jauh juga, menerjang ombak pantai selatan, berputar memandang tebing-tebing tinggi yang berhiaskan rimbunnya pepohonan, ombak yg pecah di karang, its so sensational. Melalui beberapa gua yg dihuni burung wallet dan kelelawar, air terjun serta batu karang dengan berbagai bentuk, batu kodok, batu layar, batu nini dll hingga dekat sekali dengan pulau nusakambangan. Tak terasa 1 jam sudah kami berperahu. Kami pun tiba di cagar alam, ternyata tempatnya ramai juga karena bisa diakses lewat darat.
 
Di cagar alam itulah aku sok akrab dengan beberapa monyet yg berkeliaran bebas. Sakhing sok akrabnya, beberapa monyet mengerumuni meminta pocari sweat yg aku bawa, aku sempat menanyakan kepada yg paling tua, emangnya lu bisa buka kaleng ini.. tiba-tiba monyet tua itu berlari ke belakangku dan menggigit punggungku.. cukup dalam juga, untunglah tertahan oleh tshirt yg kukenakan, tapi lumayan juga sakitnya. Ah ditanya gitu aja kok marah sih nyet, sensi banget luu.. concern gue cuma atu, dia udah sikat gigi belum ya tadi pagi sebelum gigit gue?
 
Tanpa sadar waktu sudah menunjukkan jam 11.30, waktunya pulang !! sambil menunggu perahu kami berapat kami masih sempat menikmati semangkuk mie ayam dan pecel, menikmati langit biru, pepohonan besar yg cukup tua, serta berlarian di pasir yg lembut. Ah indahnya perjalanan kali ini. Tepat jam 1 kami berlalu meninggalkan kota Pangandaran, kenangan manis tertinggal disana. Terima kasih Tuhan. 
 
 puspita widowati