Showing posts with label poems. Show all posts
Showing posts with label poems. Show all posts

Tuesday, January 17, 2006

Hari Ini Temanku Menikah

Ahad Delapan January


hari ini temanku Fey & Bonky menikah


 


aku iri pada mereka…


 


bukan… bukan karena akhir bahagia kisah cinta mereka yg begitu manis


bukan juga karena mereka berlari cepat mendahului kami yg masih tertatih


tahu diri, kami mungkin masih harus terus tirakat puasa senin kamis


sabar menunggu cinta sejati datang bersama arus deras dari sungai cicatih


 


ahhh itu kisah mereka.. kisah yg lain mungkin berbeda


misalnya diantar merpati pos, atau kalau lebih cepat mungkin pakai jasa kurir tnt


bisa juga kisahnya masih terapung bebas di laut bunaken (ayo cari kail !)


bukan juga? sincia hampir tiba, adakah tergantung di pohon angpau?


 


tapi sungguh aku iri... pada meriahnya pesta pernikahan mereka..


begitu banyak cinta bertabur disana..


 


denting musik, yg rupanya mengalun dari hati setiap yg hadir


semerbak wangi bunga, yg rupanya tercium dari bibir-bibir penuh doa


lezatnya masakan, yg rupanya diracik dengan pengorbanan tulus para sahabat


dan cerahnya mentari, yg rupanya dipawangi binar mata bahagia sang Ibunda


 


aku iri pada mereka..


malam ini pasti mereka masih lelah seusai perhelatan itu..


minggu depan pasti mereka sudah sibuk dengan acara bulan madu..


 


tapi hari ini entah sampai kapan, aku masih terharu biru..


 


^ puspita ^


Jan 8, 2006



 


 


Fey adalah sosok teman yg penuh perhatian, bak penyejuk di telaga yg selalu memberi semangat untuk sekitarnya, kaki kuatnya dalam pendakian belum seberapa kuat dibanding tekadnya turut melestarikan alam Indonesia. Ketulusan dan pengorbanannya selama menjadi moderator Nature Trekker dan koordinator berbagai event adventure telah menjadikannya wanita perkasa yg begitu disayangi semua yg mengenalnya. Pada pesta pernikahan yg diadakan di kediaman orang tuanya, puluhan teman tak mau ketinggalan moment ijab kabulnya, bahkan banyak yg rela menginap utk mendapatkan gambar terbaik setiap gerik dua merpati itu (termasuk kerbau dan kambing yg turut hadir di halaman mushola). Semua hanya karena cinta.


 


Selamat Bahagia utk Fey & Bonky

Sunday, January 1, 2006

Kalau Aku Pulang Nanti




saat kuucap salam Assalamualaikum.. Tuhan, aku pulang..



ingin sekali aku mencium ujung kakiMu dan bercerita banyak dalam nikmatnya belaianMu..



Tuhan, usai sudah jalan-jalanku di bumi…



aku senang Kau ijinkan aku main kesana..





 


selama disana aku tidak tinggal dihotel mewah,



tapi sebuah keluarga yang baik hati menampungku..



selama disana aku bertemu dengan banyak manusia,



mereka sangat unik, sifatnya beragam,



ada yang licin seperti belut, keras seperti batu



ada yang halus lembut dan rapuh seperti kapuk



untung saja ada banyak manusia baik hati mau jadi temanku ..



Terima kasih Tuhan..





 


aku sempat bersekolah Tuhan, di tempat yang bergengsi pula..



sayang, tak semua manusia pandai bisa mencicipi nikmatnya sekolah..



aku sempat bekerja Tuhan, merentang karir di perusahaan besar..



sayang, tak semua manusia rajin punya kesempatan yang sama..



aku sempat bercinta Tuhan, menikmati dua tahun yang indah bersama kekasihku..



sayang, tak semua manusia pernah merasakan indahnya cinta sejati..



aku juga sempat memeriahkan malam-malam pesta Tuhan ..



sayang, banyak manusia yang tak mau bangun dan ingin terus berpesta..



aku juga sempat melewati hari-hari penuh duka, sakit dan terluka..



sayang, tak semua manusia bisa mengambil hikmah dari sakitnya..



sayang tak semua manusia beruntung mau tunduk dalam rasa syukur,



atas semua pahit manis tebal tipis hidupnya..





 


selama disana, dengan mata yang kau pinjamkan ini Tuhan..



aku lihat banyak tempat indah hasil ciptaMu yang tak terurus..



aku ke pulauMu, jumpa burung yang menangis mencari sarangnya..



aku ke hutanMu, jumpa pohon yang tumbang terluka parah..



aku ke lautMu, jumpa ikan-ikan kecil yang sesak napas ..



aku ke gunungMu, jumpa bukit kapur yang gundul dan berketombe..



ah Tuhan, semakin sedikit manusia yang mau memelihara alam indahMu..



 


aku jadi khawatir Tuhan, kalau mereka melihat surgaMu, masih tetapkah mereka seserakah itu?






kalau aku pulang nanti Tuhan, aku tetap jadi bidadari kecilMu kan?.







- Puspita, 2005 -

Friday, December 2, 2005

Malaikat Hati




kawan, kita pernah berada di garis sejajar..


walau akhirnya kita berjalan ke arah yg berbeda


memang cinta tak pernah sejalan dengan dunia


karena dunia selalu menganggap pencinta itu gila


seperti alkisah sedih nestapa Majnun dan Layla


bagi dunia tak ada cinta tanpa tahta dan harta



memang tak pernah masuk akal alam pencinta bagi dunia


dunia bilang pencinta itu sia-sia


kan masih bisa kita bahagia dengan anggur dan tarian


sedang cinta cuma bikin derita



dentingan dawai hati mungkin tak terdengar indah bagi tiap telinga


seperti kala tak semua orang arab menyukai rasul kita


apalagi cinta tak pernah memaksa


untuk menerobos masuk pada pintu yang tak terbuka



pernah kupinta pada Tuhan hadirkan malaikat untuk menjagaku


Tuhan hadirkan ia sesaat dalam hidupku


bukan untuk menjagaku tapi untuk mengajarku


arti cinta yg tak cuma semu


dan ketika kisah kami berakhir diujung waktu


ia sisakan satu pesan yang terngiang saat jelang rindu



hidup ini terlalu singkat untuk menjadi sempurna dimata semua manusia


tapi selalu ada waktu untuk menjadi malaikat di hati orang yg kita cinta



(Puspita - 19 Nov 2005)







===============


Betapa sepinya hari terlewati tanpa kekasih


Kekasih adalah anugerah Tuhan yg dihidupkan untuk menceriakan harimu


(Syeikh Nizami - Syair Layla Majnun)


===============




Friday, October 7, 2005

Aku Merindu


Di suatu Kamis petang...


Ketika kudengar asmaMu dikumandangkan ya Rabb..


Entah kenapa aku terduduk begitu lemas..


Malam ini Ramadhan pertama..


Dan kusadari betapa aku merindunya..




Kapan lagi aku bisa mencuci diri ..


Tersirami hati dengan ceramah kyai setiap hari..


Ketika semua iblis nan jahat sedang dikebiri..


Dan aku hanya berjuang melawan nafsuku sendiri..




Begitu banyak petuah yang kudengar malam ini..


Aku terpekur diri menyesali..


Kalau esok tak lagi tiba..


Dan ku tak punya waktu lagi untuk melakukannya...




Kenapa selama ini aku harus menunggu...


Hingga orang lain melakukannya untukku...


Bagaimana jika mereka tak bisa, tak mau dan tak punya itu..


Dalam kesedihan aku akan mati lesu..




Kenapa tidak aku saja yang melakukannya untuk mereka..


Membagi kasih dan sayangku pada mereka...


Membagi harta ku pada mereka..


Membagi ilmu ku pada mereka...


Membagi semangat ku pada mereka...


Membagi senyum dan maaf ku pada mereka...




Ramadhanku...sungguh aku merindu...


Akan hadirmu untuk waktu refleksiku...


Hingga aku bisa dekat lagi dengan Rabb-ku...


Yang kurindukan sosok agungNya nan kekal selalu...




Allahu Akbar...





(Puspita - 15 Oct 04)

Friday, September 16, 2005

Mengubur Cinta


rintik hujan
gelap malam
rindu merentang
mata terpejam

dua belas kali sudah jam dinding berdentang
aku masih terdiam
kegalauan terus pergi dan datang
aku tak beranjak dari pusara itu
walau sudah tak tegak lagi ia berdiri
nama yang terukir masih terbaca

diam membisu
satu tahun
dua tahun
lima tahun berlalu

di pemakaman itu
sosoknya terbujur kaku disana
aku tak bisa lagi menjangkaunya

aku ingat aku rela
ku gali kuburnya dengan derai air mata
ku taburi sekelilingnya dengan bunga cinta
ku senandungkan doa agar ia damai di surga
..........................
lima tahun lalu kukubur cintaku
tapi nama di pusara itu tetap terbaca

-- Puspita 21 Feb 05 --