Sepanjang minggu lalu ada sebuah pemandangan yg berbeda yg menghiasi media kita, sesuatu yg tiada perdebatan di dalamnya tetapi justru berisi keindahan, cinta dan kasih sayang. Sejuk sekali, seperti oase di tengah gurun berita yg kering menyesakkan tentang kasus Century, Susno Duadji, pengganti Sri Mulyani, kerusuhan pilkada disana sini, pertikaian selebriti, sinetron-sinetron local yang isinya perang di dalam keluarga, sadis.
Adalah pemberitaan seputar meninggalnya Ibu Hasri Ainun Habibie, mantan ibu Negara kita, seorang wanita yang luar biasa, dan kesetiaan seorang BJ Habibie, pria yang juga luar biasa, mendampingi hingga Ibu Ainun menghembuskan nafas terakhirnya. Sungguh menyayat tapi juga membawa damai, inilah saat Tuhan mengirim pesan kepada bangsa Indonesia, berkasih sayanglah, jangan rusuh dan anarkis terus.
Keanggunan seorang Ibu Ainun menyejukkan mata, kesetiaan seorang Pak Habibie yg dikenal serius itu lembut mengguyur jiwa. So beautiful. Terima kasih almarhumah dan Pak Habibie, sudah memberikan contoh yg baik untuk generasi penerusmu. Semoga cinta kalian tak terpisahkan oleh kematian dan tetap bersatu di akhirat nanti, amiinn..
Tak jauh dari kisah kesetiaan Pak Habibie, Pak Mario Teguh pernah mengulas di programnya, bahwa seorang suami yg berniat baik berjuang penuh cinta kasih untuk anak istrinya akan dimudahkan oleh Tuhan dalam rejekinya dan bahkan tak perlu berusaha keras seperti sebelumnya. Beliau mencontohkan apa yg terjadi pada dirinya. Rejeki disini tentu dalam artian luas, bukan sekedar materi ya.
Mungkin ini contoh lainnya. Bosku. Seorang yang pintar dan brilian, really down to earth, meskipun tajir melintir tapi cueknya setengah mati, kalem, ga pernah tinggal sholat tapi tukang celetuk ancur stadium tinggi. Ia berusia lebih muda dariku, dulu kami selevel, tapi karirnya meningkat pesat, diluar kantor pun kini ia menjadi pengusaha yang sukses. Yang membuatku kagum dan salut padanya adalah caranya menyanjung, membanggakan, menyayangi istri dan anak-anaknya. Sejak dulu ia sering memajang foto keluarga mereka di BBM, YM maupun FBnya. Statusnya pun tak jauh-jauh dari kebahagiaan di keluarga kecil mereka, tanpa malu jaim atau gengsi, kerap kali ia menuliskan kekagumannya pada istrinya. Cool. Semoga selalu setia ya Boss. (ini gw ga bermaksud kiss ass lhow bos, tapi kalo gaji gw mau bos tambahin lagi sih Alhamdulilahh.. qiqiqiq)
Di sisi lain, banyak contoh mereka yg berkhianat pada pasangan lambat laun menderita, kebahagiaan semu dari ketidaksetiaan itu hanya mereka dapatkan sesaat, sisanya malu dan sesal. Ga perlu tunjuk muka dan sebut nama, didoakan saja semoga kelak mereka kembali ke jalan yang benar. Pelajaran kesetiaan dari Ibu Ainun-Pak Habibie yang sedemikian indah, semoga bisa membukakan mata kita untuk senantiasa berniat baik dan menjaga kasih sayang pada keluarga dan orang-orang yg kita cintai.
Setia terdengar kuno di jaman ini, tetapi mereka yang setia pasti akan mendapatkan berbagai nikmat dariNya. Insyaallah, amiinn. Bukan hanya setia pada pasangan, tapi setia pada kebenaran, kebaikan dan bahkan pada profesinya..
A tribute to Almarhumah Ibu Hasri Ainun Habibie (may you rest in peace ibu) and her beloved husband, juga untuk para sahabat yang pernah mempertanyakan adakah kesetiaan, untuk siapapun di luar sana yang pernah terluka dan dikhianati.. there is a hope, when you believe..
I always dream of it, menghembuskan nafas terakhirku di pelukan seseorang yg mencintai dan kucintai.. sama seperti Ibu Ainun...
.. sambil nyanyiin lagunya Jikustik..
selang waktu berganti aku tak tahu engkau dimana... tapi aku mencoba untuk setia..
Adalah pemberitaan seputar meninggalnya Ibu Hasri Ainun Habibie, mantan ibu Negara kita, seorang wanita yang luar biasa, dan kesetiaan seorang BJ Habibie, pria yang juga luar biasa, mendampingi hingga Ibu Ainun menghembuskan nafas terakhirnya. Sungguh menyayat tapi juga membawa damai, inilah saat Tuhan mengirim pesan kepada bangsa Indonesia, berkasih sayanglah, jangan rusuh dan anarkis terus.
Keanggunan seorang Ibu Ainun menyejukkan mata, kesetiaan seorang Pak Habibie yg dikenal serius itu lembut mengguyur jiwa. So beautiful. Terima kasih almarhumah dan Pak Habibie, sudah memberikan contoh yg baik untuk generasi penerusmu. Semoga cinta kalian tak terpisahkan oleh kematian dan tetap bersatu di akhirat nanti, amiinn..
Tak jauh dari kisah kesetiaan Pak Habibie, Pak Mario Teguh pernah mengulas di programnya, bahwa seorang suami yg berniat baik berjuang penuh cinta kasih untuk anak istrinya akan dimudahkan oleh Tuhan dalam rejekinya dan bahkan tak perlu berusaha keras seperti sebelumnya. Beliau mencontohkan apa yg terjadi pada dirinya. Rejeki disini tentu dalam artian luas, bukan sekedar materi ya.
Mungkin ini contoh lainnya. Bosku. Seorang yang pintar dan brilian, really down to earth, meskipun tajir melintir tapi cueknya setengah mati, kalem, ga pernah tinggal sholat tapi tukang celetuk ancur stadium tinggi. Ia berusia lebih muda dariku, dulu kami selevel, tapi karirnya meningkat pesat, diluar kantor pun kini ia menjadi pengusaha yang sukses. Yang membuatku kagum dan salut padanya adalah caranya menyanjung, membanggakan, menyayangi istri dan anak-anaknya. Sejak dulu ia sering memajang foto keluarga mereka di BBM, YM maupun FBnya. Statusnya pun tak jauh-jauh dari kebahagiaan di keluarga kecil mereka, tanpa malu jaim atau gengsi, kerap kali ia menuliskan kekagumannya pada istrinya. Cool. Semoga selalu setia ya Boss. (ini gw ga bermaksud kiss ass lhow bos, tapi kalo gaji gw mau bos tambahin lagi sih Alhamdulilahh.. qiqiqiq)
Di sisi lain, banyak contoh mereka yg berkhianat pada pasangan lambat laun menderita, kebahagiaan semu dari ketidaksetiaan itu hanya mereka dapatkan sesaat, sisanya malu dan sesal. Ga perlu tunjuk muka dan sebut nama, didoakan saja semoga kelak mereka kembali ke jalan yang benar. Pelajaran kesetiaan dari Ibu Ainun-Pak Habibie yang sedemikian indah, semoga bisa membukakan mata kita untuk senantiasa berniat baik dan menjaga kasih sayang pada keluarga dan orang-orang yg kita cintai.
Setia terdengar kuno di jaman ini, tetapi mereka yang setia pasti akan mendapatkan berbagai nikmat dariNya. Insyaallah, amiinn. Bukan hanya setia pada pasangan, tapi setia pada kebenaran, kebaikan dan bahkan pada profesinya..
A tribute to Almarhumah Ibu Hasri Ainun Habibie (may you rest in peace ibu) and her beloved husband, juga untuk para sahabat yang pernah mempertanyakan adakah kesetiaan, untuk siapapun di luar sana yang pernah terluka dan dikhianati.. there is a hope, when you believe..
I always dream of it, menghembuskan nafas terakhirku di pelukan seseorang yg mencintai dan kucintai.. sama seperti Ibu Ainun...
.. sambil nyanyiin lagunya Jikustik..
selang waktu berganti aku tak tahu engkau dimana... tapi aku mencoba untuk setia..
Keep on writing Sista....senengnya baca tulisan-tulisanmu yang apik dan menggelitik...persis seperti Ibu Ainun,seperti oase buatku disaat gundah gulana....Waaa kangen aku mbak karo kowe.. setiap liat apapun yang berbentuk ayam kuselalu ingat kamyuu...
ReplyDeletembakyu.. bgm kalau kita setia menunggu duda? eh mbakyu siapa yang mau setia menemani? tak tunggu ya
ReplyDelete@ mba Leidi.. hihihi ini kebetulan otaknya lagi lurus mbaa :)
ReplyDelete@ Adoe.. hussss... ojo ngono laaahhh..
Nice... Kak Ita... just almost thinks "fidelity" is merely a word....
ReplyDelete@ Sela.. yuupss :)
ReplyDelete