Pilu rasanya hati ini melewati pergantian tahun di negeri yg sedang panen bencana. Bukan karena suratan takdir dan bukan karena kutukan, tapi bencana yg terjadi karena keserakahan manusia.
Pembabatan hutan di Aceh, Riau, Sumbar, Jawa Tengah, Jawa Timur menuai banjir dan tanah longsor dimana-mana. Lumpur lapindo yang makin meluas. Topan badai yg sudah diperingatkan BMG tapi teteup dilanggar, safety diabaikan, akhirnya memakan korban KM Senopati dan Adam Air.
Tapi, sadarkah kita… saat kita mengurai air mata ribuan ember di penghujung tahun ini meratapi bencana itu, sesungguhnya para binatang, tetumbuhan di hutan di laut sudah menangis pilu bertriliun ember sejak sepuluh tahun yg lalu akibat ketamakan manusia. Mereka pasti begitu bingung, mau hidup dimana lagi, semua ruang gerak mereka sudah dikuasai habis oleh manusia yg tidak ada arifnya lagi.
Tanah air kita juga sudah menangis, berapa banyak luka ditubuh negeri ini akibat menggebunya pengeboran eksplorasi bumi dari sabang sampai merauke, berapa banyak titik penggundulan hutan, berapa banyak sumber air yg sudah tercemar, berapa banyak laut yg sudah rusak. Bener deh tuh lagunya, oh lihat Ibu pertiwi sedang bersusah hati. Laut Jawa pun sampai marah, karena lumpur lapindo dibuang kesana.
Kapan yah manusia di Indonesia ini bisa dididik untuk menjadi penguasa bumi yg arif dan bijaksana, tidak serakah seperti sekarang ini. Bisa berpikir panjang untuk pengelolaan sumber daya yg berkesinambungan, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan sesaat.
Untuk tanah airku, untuk para gajah sumatera, harimau sumatera, jalak bali, banteng jawa, orang utan, badak jawa yang tersisihkan.. maafkan kami yah… maafkan para petinggi kami yg serakah, menjual negeri ini kepada mereka yg tidak mencintamu.. maafkan para leluhur kami yg punya anak banyak hingga buat negeri ini jadi penuh sesak (bayangkan kalo Aa aja anaknya ada 7, satu anak butuh dibuatkan rumah minimal 100meter, maka butuh 700 meter, lalu untuk bangun 7 rumah itu, butuh berapa banyak kayu ditebang dari hutan yah, butuh berapa banyak pasir ditambang dari Bangka yah, itu baru Aa aja belum orang tua yg lainnya).. semoga kelak kita bisa hidup berdampingan dengan mahluk Tuhan yg lain dengan seadil-adilnya.
Tanah airku Indonesia , negeri elok amat kucinta..
Tanah tumpah darahku yg permai, kini suram bagai neraka..
04 Jan 07
Ma'tir-nya JeNus
yg kita tdk mau terjadi, akan terjadi... ;-)
ReplyDeleteapapun usaha kita... !
sp disatu titik, hukum alam yg akan terjadi..., baru manusia menyesali... :-)