Tuesday, July 14, 2009

Saatnya Menanam Dahulu

Beberapa hari ini aku susah banget tidur, tidur pun ga nyenyak, bangun masih bawa beban, bukan gue banget deh yg www.pelor.com. Kerja juga ga konsen. Sepertinya aku stress berat mendekati hari H pernikahan Aldo, bukan karena aku patah hati sama Aldo hihihi, or karena aku sedih ‘dilangkahin’ lagi. Tapi karena ini pertama kalinya aku dapet kepercayaan untuk megang Wedding Cake yg bakal dipajang sepanjang acara resepsi!

Huaahh, secara diriku ini masih abg dalam hal perbakingan, megang spuit kelamaan aja udah pegel-pegel tangannya, qiqiqiq. Walaupun aku yakin banget bisa bikin kue yg cantik, tapi aku masih deg degan mikirin delivery kesananya, display disananya, belum ketakutanku kalau udara terlalu panas bakal bikin kuenya meleleh. Huuu sewreeemmm. Apalagi yani, anaknya tetanggaku, yg rencananya mau kutenteng kesana untuk bantuin megangin cakenya di jalan en jagain display disana, mendadak berhalangan karena ada UAS di kampusnya. Untung aja ko Chandra yg punya toko Sentosa, tempatku memesan tier untuk cakenya kasih solusi, cakenya ditahan aja pakai seat belt, cup cakenya dimasukin dus yg kokoh, tiernya ditidurin di jok belakang. Suhu bakingku di NCC, Bu Fatmah, terus ngasih support, ayoo kamu pasti bisa, decornya pakai butter cream aja kalau kamu ragu pakai fondant. Bismillah, semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar.

Sejak pertama aku memiliki niat untuk memperdalam perbakingan, aku udah sadar diri dengan segala konsekuensi yg harus aku jalani. Mengingat waktuku terbatas karena masih punya tanggung jawab terhadap perusahaan tempatku bekerja, rumah yg lumayan jauh hingga aku harus bersiap lembur hingga tengah malam dan everything yg harus dikerjakan all by my self, dari belanja, preparation, baking, décor, packing, supir, cuci piring dan ngebersihin dapur sendiri, secara my mom masih resistant untuk punya prt yg nginep lagi, sementara prt yg ada sering bolos. Karena udah sadar diri dan tekad baja, jadi semuanya mau ga mau dijalani dengan senang hati. Meskipun sebagai manusia biasa, kadang ada juga mengeluhnya, kalau udah mengeluhnya datang, cepat-cepat dikubur dan dibikin lucu-lucuan.

This bakul kue thing is challenging banget buat aku. Heboh. Seperti waktu pertama kali ngerjain birthday cake didecor fondant, baru tidur jam 1 dini hari, takut lalu lintas macet jadi harus berangkat before jam 6, bangun deh jam 4.30 dan langsung panic karena beberapa bagian hiasan meleleh, muter otak diakalin, hiasannya dicopotin dulu aja, mandi, packing, berangkat. Sepanjang jalan nyetir sambil berdoa, Ya Allah please be my guide, be my eyes, be my hands, can’t handle it without You, Allahu Akbar, secara mata kriyep-kriyep n pikiran panic, duhh jangan sampe nabrak deh. AC mobil diarahin ke arah kue, akunya sauna, setiap lampu merah aku intip si kue, please jangan leleh, please. Begitu sampai kantor langsung keluarin perkakas, bersihin tangan dulu pakai tissue basah, en beraksi deh nempelin hiasan disana sini. Alhamdulillah jadi juga.

Yang paling menguatkanku adalah keyakinan bahwa semua lelah dan peluh sejauh niatnya baik pasti Allah turun tangan untuk membantu, dan harapan bahwa suatu hari nanti aku akan mengingat ini semua sebagai proses untuk menghasilkan buah yg manis. Bak seorang petani, ada saat menanam, merawat dan ada pula saat memanen hasilnya. Meskipun bagus tidaknya hasil panen dan harga jualnya tergantung pada banyak hal diluar kuasa si petani, seperti pupuk, hama dan tentu saja rejeki yg tetap ditangan Allah, tapi yakinlah Allah melihat dan mengasihi petani yg bekerja keras itu. Selama kita hidup di dunia, kita akan menjalani siklus hidup seperti petani, tanam-rawat-panen, tanam-rawat-panen, begitu terus, sampai kita mati. Hidup ini terlalu luas untuk kita berhenti mempelajari setiap potongan puzzlenya. Ini bukan tentang harta yg tidak akan pernah kita bawa ketika mati lho. Aku punya cita-cita untuk menjadi salah satu mahluk ciptaan Allah yg kelak akan dibanggakanNya ketika pulang nanti, lahir untuk menghadirkan manfaat dan bukan menjadi beban dunia. Amiiinnn.

Terlahir sebagai manusia dengan wajah cengengesan dan gaya selenge’an sehingga secara wajar tidak pernah dianggap serius oleh manusia lainnya. Tapi percaya nggak percaya, dengan cengengesanku itulah Allah mengabulkan niatku untuk jadi mahluk yg bermanfaat. Mudah sekali untukku jika ingin menjadi penghebat orang lain (sesuatu yg selalu diajarkan pak Mario Teguh di Golden Waysnya Metro TV), cukup bilang, gue aja yg cengengesan kayak begini bisa masa lu ga bisa. Dan sepertinya ini cukup mengena pada beberapa teman disekitarku yang kemudian menjadi terpacu to do something, huahaha, iya khan, ngaku deh hihi. Alhamdulillah dehh, am happy if it can works for you guys .

Back to 5 hari menjelang hari Hnya Aldo. Aldo yg merit daku yg stress. Panas Dingin rasanya. Well well well, suatu hari nanti entah berapa bulan or tahun kedepan aku pasti akan mengenang hari-hari ini, seperti aku mengenang masa laluku yg penuh debu itu (debu alias asap angkot n metromini maksudnya hihihi).

Hehe jadi kilas balik niy, nginget perjuangan jaman rikiplik. Sejak lulus sma aku berusaha setengah mati untuk tidak minta-minta lagi ke ortu, secara daku menyesal terlalu banyak main pas sma, nyesel buanget, udah dilesin ini itu yg sama sekali enggak murah, malah bolos en nangkring-nangkring ga jelas. Maluuu banget ga keterima di universitas negeri. Mulai kuliah di tarki, aku niat baja ga mau banyak minta ma ortu lagi, cuma minta untuk uang kuliah, transport, jajan seadanya. Udah pamali aja minta fasilitas dari ortu, kadang sampe berantem karena aku kekeuh mau ngerasain keringat sendiri. Biaya genit-genitan nunggu kalo abis jaga pameran. Malam jaga pameran, pagi ujian, belajarnya di angkot M29 hihi, kadang ujian pake tempelan koyo di paha kanan kiri, pegel yaa bo enam jam lebih berdiri pake hak tinggi. Pas udah kerja niat nabung, Waktu kerja di Pakuwon, gajiku masih 700ribu, bisa lhow nabung 500ribu sebulan. Akhirnya dari tabungan itu aku bisa kuliah lagi, totally bayar sendiri lhow, en Alhamdulillah dapet di UI. Kuliah malam, paginya kerja, kerap kali telat ngampus karena kelamaan nunggu bis. Dari Blok M Plaza harus naik bis yg ke kampung rambutan dulu, turun di pasar rebo nyambung ke depok, sedihnya pas nyebrang jembatan UI yg diatas rel kereta itu, kadang pas nyebrang udah lewat magrib, gelap, kesannya horror, pake sepatu hak pula, duh kalo dicolek setan ga bisa lari neh. Pagi-pagi berangkat kerja masih ngantuk, jadi sering ketiduran di bis, harusnya turun di Blok M eh keterusan turun di Mayestik, pernah pula ketiduran sampe mangap-mangap, dwuhh padahal sebelahku cowok ganteng, malunyaa. Kadang pas waktunya bayar kuliah duit belum ngumpul nih, untung ada Pegadaian, nginep deh tuh segala cincin n gelang yg biasanya kubeli kalau dapet THR. Agak bernapas bebas dari debu dikit pas akhirnya kebeli mobil bekas, mayan bisa ngadem n tidur dijalan, belum bisa nyetir jadi ngegaji supir dunk, ehh supirna ngehamilin anak tetangganya, bengong lah doi en nabrakin mobilku ke angkot yg lagi parkir. Nangis berdiri. Pokoke seru deh. Eh tapi biarpun heboh kerja, kuliah, ngirit bin nabung, masih bisa lhow daku bergaul ria menikmati masa muda, jalan-jalan, enak tho mantep tho. Judulnya menjaga keseimbangan, work hard play hard hehe.

Yo wis lhaa, kita lihat saja nanti, bagaimana Tuhan bekerja untuk membantuku. Do your best and God will do the rest. Amiiinnnn.

Monday, July 13, 2009

Mejeng di VIVAnews

yang pertama kali...


Berpetualang Bahari Bareng Jelajah Nusa
Yuk, bergabung di komunitas ini. Anda bisa berlibur seru di alam terbuka.
Senin, 10 November 2008, 12:02 WIB
Petti Lubis
VIVAnews - Komunitas jalan-jalan memang sudah banyak bertebaran. Namun, tiap komunitas menawarkan keunikan. Nah, Jelajah Nusa, komunitas  yang sebagian besar anggotanya 'orang kantoran' ini lebih banyak mengeksplorasi daerah pantai dan pulau-pulau dibandingkan dataran tinggi. Kegiatannya pun seru-seru, dari snorkling, kemping, hiking, rafting, caving, diving atau sekedar sekedar jalan-jalan, semua bisa dilakukan di sini.

JelajahNusa atau yang sering disingkat JeNus berdiri pada February 2005. Awalnya karena persamaan hobi lima pelancong, yaitu traveling ke daerah-daerah yang masih alami di Indonesia. Hingga akhirnya, mulai mengajak lebih banyak orang yang juga menyukai wisata bahari.

Mengapa hanya daerah di dalam negeri? Selain biayanya tak perlu menguras kantong, menurut Puspita, salah seorang anggota, komunitas ini cukup  prihatin melihat antusiasme orang-orang mengunjungi negeri tetangga dan luar negeri, dan mengatakan di sana bagus banget. Padahal, padahal mereka belum melihat banyak tempat di Indonesia yang sesungguhnya jauh lebih cantik dari negeri Asia lainnya.
Alasan JeNus lebih banyak mengeksplorasi daerah pantai dan pulau-pulau dibandingkan dataran tinggi, juga didasarkan pada keprihatinan JeNus melihat kehidupan para nelayan dan penduduk daerah pesisir yang umumnya sangat minim. “Mereka sangat tergantung pada pencapaian tangkapan ikan dan akhirnya mengabaikan kelestarian laut,” ujar Puspita.

Andaikan pariwisata kelautan bisa ditingkatkan, maka ada sumber kehidupan lain yang bisa diharapkan oleh masyarakat pesisir. Itulah yang diinginkan komunitas ini. Mengingat negeri kita adalah negara kepulauan, maka ada banyak sekali potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. Laut Indonesia adalah harta kita yang luar biasa nilainya. Dan, keragaman topografi kepulauannya merupakan pembeda dari pariwisata yang dimiliki negara lain.

Sejak trip pertama pada April 2006 hingga kini terhitung sudah delapan perjalanan yang dikelola JeNus. Tidak hanya seputar pulau Jawa tetapi juga ke Sumatera (pulau Belitung dan Sumatera Barat). Sebagian besar peserta adalah profesional muda Jakarta yang mencari alternatif liburan selain berkeliling di mal.

Beberapa dari mereka yang awalnya tidak pernah jalan-jalan keluar kota sama sekali, dan bahkan tidak bisa berenang serta takut mabuk perjalanan, kini berubah total. Komunitas ini tidaklah mengukur keberhasilan satu perjalanan dengan seringnya mengadakan trip, atau banyaknya peserta. Tapi justru dari kepuasan peserta, dan rasa ketagihan mereka menikmati snorkeling atau aktivitas lainnya di laut lepas.

Jadi, siapa bilang kegiatan outdoor itu selalu 'menakutkan' dan banyak sengsaranya daripada senang-senangnya. Mengenal dan menikmati alam pun tetap bisa dilakukan dengan menyenangkan dan santai.

Ingin bergabung? Mudah saja, karena Jenus memiliki keanggotaan yang terbuka dari berbagai lapisan usia. Di mata alam, usia bukanlah batasan! Bagi yang berminat dapat bergabung melalui blog Jenus , yaitu di http://jelajahnusa.multiply.com.
---------------------------------------------

yang kedua kalinya... nyempil dikiiiitttt  aja :-)
http://kosmo.vivanews.com/news/read/37014-liburan_bareng_komunitas_wisata


Liburan Bareng Komunitas Wisata
Petti Lubis
Jum'at, 6 Maret 2009, 14:53 WIB
VIVAnews - Akhir pekan kali ini cukup panjang. Lupakan dulu beban tugas Anda di tempat kerja. Agar masa liburan tidak berlalu sia-sia, sebaiknya Anda ciptakan rencana khusus.

Mau mencari kegiatan yang tidak biasa? Kalau begitu, mungkin sudah saatnya Anda bergabung menjadi anggota komunitas wisata. Selain mendapat banyak kenalan baru, Anda juga bisa mendapatkan segudang pengalaman menarik yang tak terlupakan.
Keuntungan liburan bersama komunitas wisata, antara lain:
- Mengenai itinerary perjalanan, Anda tak perlu pusing memikirkannya. Sebab, sharing pengalaman para anggota komunitas yang biasanya dituangkan dalam bentuk tulisan di mailing-list (milis) bisa menjadi pedoman jempolan sebelum bepergian.

- Dengan bergabung ke dalam komunitas wisata, kebutuhan untuk bersosialisasi bisa terpenuhi. Meski datang dari latar belakang yang berbeda, kedekatan yang terjalin dalam komunitas ini luar biasa erat.

- Jangan cemas memikirkan iuran keanggotaan. Sebab, berbeda dari keanggotaan klub eksklusif apa pun, tak diperlukan biaya sepeser pun untuk bergabung ke dalam berbagai komunitas wisata ini.

- Dalam sebuah komunitas wisata, biasanya ada seorang pengelola atau salah seorang anggota yang berinisiatif memfasilitasi keinginan rekan-rekannya untuk mengeksplorasi suatu tempat. Anggota yang ingin ikut tinggal mendaftar dan urunan dana sebesar jumlah yang telah disepakati bersama.
Simak sejumlah komunitas wisata yang bisa Anda jalani!

Komunitas travelling
Jika Anda bergabung di komunitas ini Anda bisa sepuas-puasnya menelusuri wisata alam untuk berlibur, entah itu wisata bahari atau trekking. Anda bisa mengunjungi daerah wisata unik. Misalnya, Kepulauan Seribu, Ujung Kulon, atau Karimunjawa. Semuanya bisa dilakukan ala petualang.

Tertarik? Coba bergabung di komunitas Indobackpacker, Planet Indonesia, Jelajah Nusa.
Komunitas Wisata kuliner
Di sini Anda bisa menyalurkan hobinya makan serta membedah ilmu meracik hidangan. Anggota komunitas umumnya memiliki hobi makan atau hobi memasak, sehingga mereka mampu dan senang bertukar ilmu tentang bumbu apa yang terdapat di dalam suatu makanan, serta membedah’ hidangan tempat yang dikunjungi.
Nama komunitas: Jalan Sutera, Kuliner Indonesia
Komunitas pencinta sejarah
Jika mencintai kekayaan sejarah, tentunya Anda senang menjelajahi seluruh museum di Jakarta dan juga tempat-tempat bersejarah lain, seperti candi-candi di Jawa, bahkan juga situs bersejarah di daerah lain.

Bagi yang sudah memiliki buah hati, di komunitas ini, Anda juga bisa mengajak si kecil dan mengajarkan mereka lebih menghargai kebudayaan sendiri dan mampu mengapresiasi nilai-nilai warisan sejarah yang berharga.

Nama komunitas: Sahabat Museum, Komunitas Historia
---------
thanks kpd bpk. maryadi n mba petti yg udah muat tentang JeNus, semoga VIVAnews makin sukses :-)

High Tea @ Maya Ubud

Untuk melengkapi acara melongo, seusai berburu Babi Oka dan ke museum Blanco, aku dan Sisca minta di drop Cobus di Maya Ubud, niatnya kita mau tea break deh disini. Hehe jadi teringat beberapa tahun lalu waktu aku en gank bodrek (Eka, Eny, Yaser, Boy) jalan ke Bali en kita bercoffee break ria di Four Season Sayan Ubud, success melewati screening satpam yg begitu ketat (waktu kita datang itu after Bom Bali I deh kalo ga salah), ternyata kami berlima langsung terkaing-kaing liat kolam lotusnya yg dahsyat banget. 
Maya Ubud ini termasuk salah satu resort yg suka gue impi-impikan hehe, bolak balik ngintipin websitenya.. yaahh berhubung belum ada yg bisa digeret kesana, kita ngupi aja dulu dehh.. masuk di front officenya, beautiful, tapi kesannya ga seheboh pas ke Four Season Sayan yg sekarang udah ganti nama itu, palagi pas jalan masuk ke dalamnya, luas banget sih, maklum ada golfnya juga, tapi ga se-hiding and beauty- seperti bayangan gue..  kolamnya juga ga sebesar dan se-private yg gue bayangkan.. kuciwaaa.. tapi tetep aja kita enjoy lhaaa, nikmatin semilirnya angin di restonya, dengerin suara kukuruyuk ayam hutan dan arus deras sungai petanu nun jauh disana.. hampir 2 jam kita duduk disini sambil ngobrol santai.. 


--- Maya tampak depan ---
--- a walk to golf course, poolnya di sebelah kiri ---
--- betahhh nihh ceritanya ----
--- manggo smoothie & strawberry smoothie @ Rp.27,000, maknyozzz buanget
 breadnya complimentary tuhh ---
--- shrimp roll, yummyyy abizzz.. harganya lupaaa hihi ---

Sunday, July 12, 2009

Sari Segara Resort - Jimbaran

Cari suasana pantai yg seru di Bali ga selalu harus di Kuta, Jimbaran yg romantis juga bisa jadi pilihan. Apalagi kalau musim liburan, wahh ini alternatif yg lebih murmer dibanding nginep di Kuta. Kemarin kami sempat hunting beberapa hotel di Kuta yg rate normalnya sekitar Rp.250,000-350,000 ternyata selama musim liburan June-July-August harganya bisa jadi dua kali lipatnya. Hmm ogaahh aahh.
Pilihan kedua Jimbaran, browsing sana sini.. nemu deh Sari Segara Resort ini.. dapet harga Rp.375,000 net.. cakeeeppp.. en ga nyesel, worth the price.. bule-bulenya juga mostly family yg lebih 'ningrat' lah dibanding yg main-main di Kuta.. hihi.. 
Designnya mirip-mirip New Arena Hotel di Poppies Lane Kuta, tapi ini kakak tertuanya, secara luas banget.. Spa-nya juga reasonable lhaa pricenya, paket lengkap kap kap sekitar Rp.300,000an... 
  
  --- our room.. luas, bisa buat main sepak takraw, kalo sepak bola sih ga muat ;p, ada sofa utk main gaple, nice balcony, bathroom with bathtub, TV cable.. worth the price lahhh ---


--- kolam renang untuk anak-anak, enak khan ga usah rebutan, ada ayunannya jugaaa ---

---- view from top roof ---

Sari Segara Resort, Villas & Spa

Jalan Pantai Kedongan / Jimbaran
Telp (0361) 703647
www.sarisegara.com

Jati 3 Bungalow - Ubud

Cuti kemarin ini memang kurencanakan buat nyepi aja, pengen rilex, ngelamun, bengong, merenung di tempat yang tenang, sambil cari inspirasi buat cerpenku plus puas-puasin bangun siang, something yg langka di jakarta.
Rencana mo pergi sendiri, entah ke Bali or ke Jogja. Ehh Sisca mo ikutan, secara dia masih pengen melongo dalam rangka berkabung berduka kehilangan Mity. Boleh deh, tapi janji ga boleh berisik yah meskipun lu ngeliat gue bengong sambil nyengir or nangis sendiri, kataku. Iyaaa, lu juga ga boleh rewel kalo ngeliat gue diem aje yaa, balasnya. Siap!  

After berembug, diputuskan, di Ubud aja tiga hari dua malam, cari hotel yg ga ada tivinya! yaa udah cari deh sana! Aku request yg deket sawah-sawah. langsung deh Sisca browse sana sini, nemu deh Jati 3. Di web foto kamarnya cukup nyaman, ga ada tivi en katanya homy garden. Harganya cakep pula, Rp.200,000 net per night. Okayy Bungkus! Aku bawa acerku siap-siap ngetik kalo inspirasi dateng, Sisca bawa novel tebel berbahasa inggris hasil hunting di kantornya. Ehh kebetulan, supaya kita ga susah-susah nyari, Jati 3 nawarin dijemput di lokasi mana kita di drop di Ubud, mayaannn deh. 

Di hari H, kita dijemput di Bebek Tepi Sawah, langsung menuju Jati 3, lhaaa ternyata di Monkey Forest road juga, ga jauh beda sama Sagitarius Inn, tapi kalau Sagitarius ada di sisi kanan, Jati 3 ini disisi kiri. Tapi jalan ke dalamnya itu lhow, mayan dehh, lewat gangnya kecil pulaa.. itu aja sih kendalanya...

Kontur tanahnya di Jati 3 berlembah gitu, malam pertama kami dapat kamar no. 7  yang seharusnya buat family, dua lantai dgn dua bed, luas banget.. pemandangan luarnya kebun  plus jajaran pohon bambu.. nahh masalahnya ketika malam datang, terdengarlah suara aliran sungai yg lumayan keras.. oohhh rupanya di bawah lembah itu mengalir sungai Ayung, yg sering buat rafting.. langsung dehh kita minta pindah di hari kedua.. kebetulan di deretan atas ada tamu yg cek out.. syiiipp pindahhh.. ehh ternyata pemandangan dari kamar atas bagus lhoww.. diseberang sana ada lembah en ada sawah berundak alias terasering itu... cenangnyaaa..

  --- pemandangan luar jendela dari kamar no 7 ---
 --- kamar di malam kedua ---
 --- kamar di malam pertama ---
--- pemandangan luar jendela dari kamar no 1, tuuuhh di lembah seberang ada sawah terasering! cucokk khannn ---

Gazebo Beach Hotel - Sanur

Malam pertama di Bali, kita dapet gratisan nginep di Gazebo Beach Hotel di area Sanur. Tempatnya persis di samping Hotel Respati yang pernah aku singgahi. Kalau Respati bangunannya lebih modern, yang ini masih totally Bali banget, salah satu ciri khasnya penerangan kamar yg remang-remang, biar romantis gituuu. Konon sih ratenya Gazebo ini cukup tinggi, sekitar Rp.500,000-600,000an per satu bungalow. Cocoknya buat berduaan pasangan kali yaa.. mawar donk akika.. hihihi..

--- front gatenya Gazebo ---
 
--- bungalow kita, dikelilingi taman bunga yg asri (disiang hari) ---
--- nice isnt it ---
--- yg mo nonton tivi duduk di sofa aja, ga boleh ngintip hihi ---
--- bathroom open air, must be great with full moon, starlight, hmm ...tapi  abis itu gue masuk angin dehhh, gubrakkk ---
--- bathroom indoornya ---
--- the pool ---
Jl. Danau Tamblingan no. 35, Sanur,
Telp (0361) 289060, 288212 or 289256 -
Reservation (0361) 286927
www.baligazebo.com

Museum Antonio Blanco, Ubud

Setelah lama ngidam pengen kesana akhirnya kesampaian juga.. puasss... yaa walaupun ga mampu beli lukisannya tapi lumayanlah bisa memandang-mandang.. recommended !
Lokasinya mudah ditemukan kok, deket Murni's Warung yg ngetop itu.. kalau dari Monkey Forest Road tinggal belok kiri aja ikutin jalan.. tiket masuknya 30ribu per orang, include welcome drink..
Sayang di dalam museumnya ga boleh moto-moto, maklum lah karya sebagus Pak Antonio ini siapa yg ga pengen ngejiplak sih.. mostly foto-fotonya wanita, ada yg sebatas wajah, ada yg full body - naked, ada yg bertelanjang dada, beberapa tokoh idolanya Pak Antonio, dan potret dirinya.. en ada dua foto juga yg ditutup framenya is couple lagi ehm ehm.. yaa tergantung otaknya aja deh yg liat lukisan.. kalo seniman biasanya cuman bilang its an art, tapi kalo otak ngeres yaa ..tak gendong kemana-mana deh.. 
 --- lukisan wajah Michael Jackson yg ditandatanganin MJ sendiri pas main ke Bali ---
 --- foto keluarga Blanco, cantik dan ganteng yaa ---
 --- foto bareng Ibu Ronji, berbaju oranye, istri Pak Antonio merangkap model favoritnya hihi, biarpun udah berumur, tetap cantik dan berbadan bagus ck ck ck ---


--- gak tahan buat ga narcis di kebun bunganya yg asri ----

Lotus Lane Resto, Ubud

Entah kenapa Lotus Lane Resto yg terletak di Monkey Forest Road ini selalu penuh sesak sama bule-bule. Bikin Penasaran. Nah, sebelum Sisca janjian sama Cobus cs di Babi Oka, daku minta ditemenin dulu deh makan disini.  Tempatnya cukup nice, sesuai namanya berhias lotus disana sini, decorationnya khas Bali.
Sayang, harganya muahhaaalll banget, compare to other resto yg ngetop di Ubud (satu porsi nasi bebek di Lotus Rp.95,000 di Bebek Bengil Rp.68,000, ice tea Rp.15,000, tax 10%). Rasanya juga standar aja. Pelayanannya kurang ramah dan lama, mungkin karena kita turis lokal yaa jadi agak beda deh perlakuannya. Kesimpulannya not recommended hehehe.. *makanya ga gue tulis alamat n nomer telponnya yee, maappp*.. 
 --- homy decoration ---
 --- table decorationnya lucu ---
 --- kolam lotusnya bikin adem ---
--- nasi bali Rp.55,000 +, lauknya ayam suwir ala Bali, ikan kuah santan (opor), lawar ---

Wednesday, July 8, 2009

Babi Guling Ibu Oka

wait wait.. jangan suuzon dulu yaa.. disini gw ga ikut makan, cuma moto-motoin aja :-) biarpun orang bilang babinya udah disunat, yaaa tetep aja harammm untukkyu.. tapi tetep ku ceritain, secara menurut para babi lover, babi gulingna Bu Oka, uenakkkk...
 --- ramainya sampe ngantri-ngantri euyyy, so jangan kesiangan deh ---
 --- nasi lawar babi campur, sekitar Rp.25,000 an seporsi ---
 --- babinya digoreng gariinggg, konon crunchyy lhow.. ---
--- sang babi, mangap dengan pasrahh, bauuu ga sikat gigi qqqqq ---

Buat yg mau kesana, ga susah jalannya, dari monkey forest road lurus saja, sampai ketemu istana, kalau kekanan pasar Ubud, ke kiri arah museum Blanco.. nah ini lurus aja persis disamping istana itu.. kalo ga salah udah ada yg kedua juga..


Warung Babi Guling Ibu Oka

Jl. Raya Teges Peliatan – Ubud
Telp: (0361) 976345

Kajane Resto - Ubud

Menyusuri jalan Monkey Forest di malam hari senantiasa meriah, di kanan kiri berjajar rapi resto, cafe, hotel dan toko-toko yg menjual hasil kerajinan Bali. Turis Eropa dan Asia nampak berlalu lalang dengan baju-baju khas turis Bali. Senang rasanya melihat pariwisata di Bali sudah bertumbuh lagi.
Kebetulan malam itu, 3 July 2009, aku dan Sisca tidak terlalu kelaparan, secara siangnya lunch di Bebek Tepi Sawah, jadi kali ini dinner kami berorientasi cari tempat yg nyaman dan cozy. Setelah keliling-keliling, akhirnya kami menentukan pilihan ke Kajane Homemade Resto.
 --- lovely flower arrangement in their ladies room ---
 
 --- gaya ngedeprok di depan KajaNe ---
 -- soup asparagusnya, rasanya terlalu light untuk creamy lover seperti diriku--
 --- penampakan Kajane, artistik, modern, minimalis ---
--- vegetarian pizza, tipis, crunchy, yummy, sehat ---

Price List per July 2009…
Soup Asparagus IDR20.000
Soto Ayam IDR18.000
Pizza Vegetarian IDR30.000
Aqua IDR10.000
Hatten Wine by Glass IDR50.000
Tax and service is included
Recommend buat yg mau spend a night at Ubud, cozy and romantic. makanannya juga oke kok :)
Kajane Restaurant
Jl. Monkey Forest - Ubud
Telp: (0361) 972877

Laka Leke Restaurant - Ubud

Dari Jakarta, Sisca udah propose ngajakin dinner di Laka Leke, katanya open air resto n bisa memandang bulan n bintang dengan nyaman. Secara prediksi kita pas tanggal-tanggal kita di Ubud waktunya full moon, jadi aku langsung setuju aja. Apalagi Sisca bilang bisa minta dijemput kalau mau makan disana. Karena hari pertama udah kekenyangan makan siang di Tepi Sawah, kita berdua agree ke Laka Lekenya malam kedua aja, pas malam minggu.

Tepat jam 7 kita dijemput oleh Pak Komang, salah satu staffnya Laka Leke. Ternyata Laka Leke ini persis di belakang kebunnya Monkey Forest, tapi karena jalan di Ubud banyak yg searah, jadi harus sedikit memutar. Begitu liat tempatnya, aku udah langsung wow wow.. gue banget dehh.. romantic, exotic, in the middle of rice fields, full of obor light, wangi bunga sedap malam..

Lebih excited lagi pas tahu bahwa malam itu ada pagelaran tari, hmm nyeselll kenapa ga dateng dari tadi sore yaa..


 -- oh iya disini juga ada Buffet Dinner :-) .. ada kue-kue balinya juga --
 --- tarian pertama, barongsai babi :-) performs in open air stage, surely with traditional music balinese gamelan ---
 --- my dinner, nasi bebek lagi.. hmm pulang ke jakarta seminggu ga boleh kena daging nehh, kolesterol tinggi.. untung dikasih lawar (urap sayuran ala bali) banyak, jadi ga eneg.. bebeknya lebih crispy dibanding resto lain, tapi dalamnya tetep empukkk dan gurihh buanget, top markotop  ---
 --- malam itu dance performancenya bertema Frog Dance, kisah cinta pangeran yg dikutuk jadi kodok dgn putri cantik.. pertama barongsai tadi, kedua frog family, ketiga putri dan dayang-dayang, keempat percintaan putri dan pangeran kodok, kelima pangeran kodok bertapa diganggu leak-leak, keenam Sang Dewa turun (full with fire and smoke - so entertaining deh), untuk membantu pangeran yg tetap diam dalam semedinya, ketujuh sang kodok berubah jadi pangeran, terakhir putri dan pangeran menari diiringi gerombolan kodok dan dayang-dayang, total hampir 3 jam deh, sesudahnya kita bisa foto bareng sama para penarinya lhow----
 
 --- ini tempat favorit, kudu reserve dulu kali yee.. namanya Bale Pathok.. cucok banget buat berduaan sama someone tercinta.. hiks mawarrr duonkk ---
 --- no wonder, deretan meja depan dan samping dekat stage sudah penuh orang, mostly bule ---
--- obor light is everywhere, sorry the pic isnt good, my digicam night mode cant work  properly ---

Price list as per July 2009..


Spageti Marinara IDR 47.500
Crispy Duck IDR 68.500
Hatten Wine by Glass IDR27.000
Hot tea IDR5.500
Tax & Service 15%


Highly Recommend.. two thumbs up :-) .. harganya juga reasonable, tempatnya nyaman banget.. saran gw kalo mo kesini dari sore aja, bisa main-main di sawah n foto-foto di kolam teratainya.. satu hal lagi, disini staff dan pemilik restonya tidak memandang bulu whether you are bule or domestic tourist, ga ada diskriminasi, semua orang dilayani dengan baik dan ramah.. sesuatu yg jarang-jarang tuh..

Info lain.. Dance Performance ga tiap malem ada.. schedulenya:
Monday 8 pm : kecak and fire dance
Thursday 8 pm : various dance (pendet dll)
Saturday 8 pm : frog dance
semua free of charge buat guest yg dinner disitu..
Each afternoon Laka Leke also offers small workshops for those interested in learning traditional balinese arts, craft, kite painting, gamelan, preparation of sesajen dll. cool :-) yiuuukkk ke Laka Leke..

LAKA LEKE hideaway restaurant
Nyuhkuning village, PO BOX 165 Ubud
www.lakaleke.com
Telp: (0361) 977565

Bebek Tepi Sawah


Salah satu kuliner yg direcommend temen-temen di Ubud area adalah Bebek Tepi Sawah, konon katanya lebih enak dan murah dibanding the legend Bebek Bengil.

Lucky us, Yendrik n Novwan mau gabung ke Ubud juga. Restonya ga terlalu kelihatan dari luar, signagenya juga kecil aja, jadi kudu rajin-rajin melotot kalo udah di jl. goa gajah itu.

^ suasana di tepi sawah..  mejanya ga terlalu banyak, jadi kalau mau bawa rombongan lebih baik reserve dulu. Sawahnya tidak seheboh yg gw bayangkan, kecil aja ternyata .. hiks ^
 ^ nah ini dia nasi bebeknya, nyamm .. kelihatannya banyak, tapi saking enak en angin yg berhembus adem aja, jadi yaaa abisss deh booo ^
 
 ^ minuman ini judulnya diet juice, campuran lime n apple.. segerrr buangett, cocok buat siang-siang yang panas... teh angetnya juga enak, harum, pake yg sejenis dilmah kali yaa ^
^ tiga macam sambal yg menemani nasi bebek, yg bawang utk nurunin kolesterol, yg mantep yg cabe rawit goreng itu, huuuhaaa pedasss ^

Price list as per July 2009..
Fried Duck IDR61.000
Apple + Lime (diet juice) IDR15.000
Hot Tea IDR7.000
Tax & service 16%

Masih reasonable khan.. Recommended lhaaa.. so jangan ragu-ragu kalo mo mampir kesana :-)

“Bebek Tepi Sawah” Resto & Villas
Jl. Raya Goa Gajah Br. Teges Peliatan Ubud
Tel: (0361) 975656